Bisa jadi, tidak banyak orang yang tahu bahwa di Bandung pada tahun 70 sampai awal tahun 80an pernah terbangun sebuah komunitas yang penuh dengan dinamika keakraban berbasis teknologi frekuensi radio. Orang kebanyakan hanya tahu CB, Handy Talky, 2 meteran, radio OZ, Mara, YG, RRI, atau radio Garuda yang beken karena dongeng yang dilontarkan oleh Kang Rahmat Dipraja, dan bah jangkung, bahkan hanya tahu radio Dahlia yang pernah punya program siaran dongeng pasosore abah kabayan dengan “Si buntung jago tutugan”
Komunitas itu adalah pengguna frekuensi radio 3 MHz dengan gelombang radio 100/cepe meter. Seringkali frekuensi ini disebut frekuensi “kolong” /underground/ karena tanpa izin secewirpun. Frekuensi yang digunakan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan komunitas pengguna frekuensi berizin yaitu 3,5 MHz (80 meter). Pengguna frekuensi ini sering menyebut dirinya sebagai “barudak cepe meter”. Call sign nya pun sesuai selera masing-masing dan terkesan seenaknya misalnya “Depong”, “Jean Belel” , “Badjred” , “Komeng” , Bejo”, Delta Capung dan banyak lagi. Tentu saja callsign seperti itu tidak akan pernah menggambarkan apakah briker senior atau bukan seperti pada callsign ORARI yang didahului YD, YC atau YB. Di ORARI sangat jelas kasta senioritas dan ketrampilan beramatiradio dilihat dari callsignnya. Namun di frekuensi “underground” cepe meter inilah justru nuansa kreativitas khas Bandung terlontar.
Jika ingin berkomunikasi dengan sesama breaker, kita harus menyamakan frekuensi pemancar (TX) kita dengan pemancar yang sudah “on air” duluan . Caranya adalah dengan memutar-mutar variabel condensator logam pada rangkaian osilator pemancar sampai frekuensinya sama (zero beat). Proses penyamaan frekuensi ini sangat membutuhkan “feeling”. Jika frekuensinya sudah sama, maka kita tinggal tereak brik…brik !.
Tentu saja bermain dengan TX model begini membutuhkan pengalaman cukup agar bisa trampil. Tidak seperti pesawat komunikasi CB atau 2 meter yang tinggal trek…trek memutar nomor chanel. Berbeda dengan handy talky, obrolan di 100 meter bersifat terbuka dan dapat didengar oleh siapapun yang berminat mendengar, asal punya radio transistor SW band. Oleh sebab itu, para pemain cepemeter terkadang suka iseng menjadikan pemancarnya studio radio siaran liar (broadcasting) dengan memutar lagu populer sambil bercuap layaknya penyiar radio kawakan.
Komunitas cepe meter mungkin “ekslusif” karena tidak semua orang mampu berkreasi, sabar berekperimen, atau menyolder komponen elektronik agar bisa meningkatkan daya pancar dan kualitas audio pemancar (TX). Ada nuansa lomba kemampuan terselubung dalam proses ini, tapi justru inilah kekuatan komunitas cepe meter menjadi lebih mengasikkan. Dorongan untuk terus belajar teknologi radio pada sesama anggota komunitas dan berekperimen menjadi sebuah candu yang membuat cepemeter sulit ditinggalkan. Dibandingkan dengan alat komunikasi yang “branded” seperti yang digunakan oleh CB dan 2 meteran, 100/cepe meter lebih menantang , termasuk tantangan bagaimana terhindar dari sweeping ! (razia)
Pemancar (TX) yang digunakan semuanya adalah rakitan dan sebagian besar menggunakan tabung radio yang dirangkai bersamaan dengan capasitor , resistor, varco logam dan beberapa lilitan untuk menentukan frekuensi kerja.
Umumnya TX ini terdiri dari Osilator (tabung 6v6,), buffer (tabung 6L6) dan final (tabung 807 atau 813). Komponen utama tabung inilah yang mengharuskan kita hati-hati karena pesawat pemancar memerlukan voltase tinggi antara 400 sampai 1000 Volt yang dinaikkan oleh trafo step up yang dipesan khusus dari pasar cikapundung.
Frekuensi kerjanya adalah 3 Mhz dengan panjang gelombangnya sekitar 300 : 3 = 100 meter. Dengan menggunakan antenna ¼ lambda maka panjang antenna harus minimal 25 meter. Itulah sebabnya para anggota komunitas cepe meter sulit menyembunyikan diri dari sweeping (razia) karena di rumahnya terbentang kabel antenna dari depan rumah sampai belakang dengan menggunakan tiang bambu. Beberapa cepener mencoba bereksperimen dengan antene lebih pendek dengan mengulungnya pada pralon, namun hasilnya ngaberebet ke TV tetangga. Sekali lagi itulah salah satu dinamika bermain di cepe meter. Lucu, menegangkan,….tapi menantang untuk lebih kreatif !
Sekarang teknologi komunikasi sudah banyak berubah, ekpresi kreativitas tidak lagi digelontorkan di cepe meter, tapi di blog atau pada frekuensi lebih tinggi (VHF) sehingga antenapun tidak perlu dibentang oleh tiang bambu, tapi cukup dengan setengah meter batang alumunium, bahkan hanya disisipkan dibalik casing sebuah handphone…..Namun prinsip kerja pemancar pada dasarnya sama…Itulah sebabnya banyak alumni cepemeter berkiprah di dunia teknologi komunikasi radio frekuensi tinggi seperti HP atau studio radio siaran dan siaran komunitas yang bekerja dengan sistem modulasi frekuensi.
Brik, brik….brik…. sero bit teu ?…….GO HED !!
Baca juga tentang Cepemeter lainnya DISINI
_______________
Anonymous
February 5, 2024 at 1:12 pm
100 meter dengan main tuning yaa eheheheh biar metching frequensi nya , tuiingg tuinng aduh nostalgia neh .. buat antene aja sempet di marahin tetangga saking panjang lewa genteng tetangga hahahhaaa,, dengan lampu di ujung kawat nyala nyala heheheheheh
Anonymous
February 5, 2024 at 1:07 pm
waduh emang masih ada yaaa.. heheheh saya main di thn 85-87 dari bandung neh senggol dong hahahaha. salam nge breakkk.. gitu ganntii
Sudarmaji purwanto
August 1, 2023 at 7:14 am
Sukses selalu 100 meter, lokasi cimahi
Lucky
September 29, 2022 at 11:14 am
Sapa atuh ti karawang ahlinya nih kang adam pak une tahun 70n
anahakims
September 20, 2021 at 1:41 pm
Perkenalkan saya dari Blitar, Saya belum pernah ketemu dengan Breaker cepe meter di kota saya, krn sekitar tahun 90an tahunya CB dan 80m band… Salam Rojers…
RHEINO MAULANA PRIYATNA
January 11, 2021 at 4:47 am
Tahun 1976 saya pernah on air di 100 meteran lokasi JAKARTA kotatua PASAR Ikan dengan nama bulu kusut banyak rekan semasa itu teman2 Double Papa,Dont Kisot alhamdulillah sdh ketemu di ORARI BEKASI, Alfa Romeo, Andri Komplek BDN Jelambar Andika Jelambar, dayak keling,Ayam Bangkok Jembatan 3.masih banyak lg krn sdh lama jadi lupa.menggenang pd masa lalu menggunakan TABUNG 12 Gb 7 4146 dllnya mungkin ada rekan di thn itu mengenal saya bisa kita nostalgia kembali.Salam Sehat selalu bersama seluruh keluarga Semoga Allah subhanna wata’ala memberikan kesehatan dan kebahagiaan. BOELOU KUSUT JKT KOTA PSR IKAN.
Ali Bogor Barat
October 9, 2020 at 6:27 pm
Assalamualaikum🙏,,, rekan2 breker 100m thn 80 – 90
Saya Lokal Bogor Barat ALPHA LIMA /
osc – 6AQ5 / buffer – 6L6 / final – 6146 -2X
Ant – triwire / opendifful
gmn kabarnya rekan2,,, 🙏🙏🙏
R.Agus Suryahadi JZ10XI, YB0XI
September 27, 2020 at 5:50 am
^^ Dulu on air 100 meter di Cimahi- Bandung Raya Callsign Kilo Golf Bravo.
Tahun ’81~87.
Ocs 6AQ5, Buffer 6v6, Final 807.
Agus
September 6, 2020 at 8:32 am
Maju terus…kang
Suyanto
January 9, 2019 at 3:48 am
Tahun 1983 masuk smp. Ikut ketrampilan terikat elektronika Diajari merangkai konponen membuat radio , amplifier, pemancar sw. Dengan pemancar buatan sendiri meskipun jauh dari sempurna bisa untuk cuap-cuap ngebrik rojer dikopi ganti, hingga tiap hari pulang sekolah langsung pegang solder nguprek pemancar. Itulah kenangan ngebrik di cepekan sw yang tidak terlupakan.
Orandi
November 22, 2018 at 4:42 pm
Gan klo mau beli alat pemancar fm sama sw ak ad nyimpen peninggalan bos. Klo mau wa aj ap mau d liat dlu 089659885118
Alfa Kilo
May 14, 2018 at 2:21 am
TX saya sih sangat sederhana. Oscilator 6V6 dan langsung final 6L6. Sudah bisa untuk ngebrik se bandung raya. Sayangnya, semua telah sirna ….. 73-88 Cherio …. Alfa Kilo off ….
Kris Kasijanto
January 24, 2018 at 11:36 am
CQ…….CQ….CQ…..Radio Maesojenar dari kota Malang 3.LVZ,sekarang umurku sudah 71 Thn,,aku masih ACTIF…
imam priyono
October 17, 2017 at 4:02 am
Sy waktu thn 85 s/d thn 95 pakai call sign Pink Floyd dari Sukaluyu Jl.Suci Bdg, rame pisan pada waktu itu, mancar setelah magrib sampai subuh krn pada waktu itu belum ada tv swasta seperti sekarang, hidoep cepe meter !
Raden Utoyo
June 29, 2017 at 2:25 am
pada kemana nih dulur dulur…ko sepi
Adrian Heriady
December 7, 2016 at 1:10 am
service megger jakarta 081513018683
0215443665
adrian engineering
Krisdinar
August 27, 2016 at 9:34 am
nama bandjred, depong.memang baheula pernah aktif…punten ah dipake conto…
KUNTO
August 2, 2016 at 8:56 am
Itu Nama2 Pangilan yang jadi Contoh Depong ,Bajred dll barudak Rimpel euy…
badai
December 29, 2015 at 5:21 pm
backsound nya ajib juga tuh……
H. Andi
March 2, 2014 at 5:40 pm
aku lagi di bikinin perangkat 80meteran pake transistor, sekarang ud mulai banyak tuh yang mengudara d 80 meter.dan harapan sya buat temen2yg msih minat monggo di aktipkan lagi radio sw nya kta ngoblol bareng kaya tahun 70an ok ….. BY Kuntet dari cibubur jakarta timur [samping bumi perkemahan cibubur] salam buat semua
wian
December 16, 2013 at 12:40 pm
Bravo……Radio…Bambu……jadi inget lagi th “85 saya masih ada dan masih utuh tinggal pasang anten….cuma yg diajak ngomong ga ada pd kemana ya, ayo kita hidupkan lagi radio pringnya….salam Wian Cirebon
mbah soerip
November 9, 2013 at 8:42 am
betul,saya suka nih artikel..dulu walau hujan hujanan atawa malam malam gak kenal lelah experimen bentang kawat antena…HIDUP KOMUNITAS BREAKER 70-80AN..ILove this momen
Tatan Hutandi
May 26, 2013 at 2:08 am
Memang ngebrik pake pemancar buatan sendiri punya kepuasan dan kenangan yang tak kan terlupakan, saya aktip diera 79 s/d 82 posisi di rusun tanah abang Jakarta Pusat call sign ga resmi saya GI ( golf india ) TX saya waktu itu hanya 2 tingkat osc pake 6v6 dan finalnya pake 6146 antena pake antena horizontal akal2an sendiri pake kabel NGA dililit di paralon maklum tinggal di rusun tapi lumayan buat lokalan sih kalo mau on air nunggu siaran TV abis dulu maklum takut diomelin tetangga ,.. baca artikel ini senyum2 sendiri inget zaman dulu ,…dimana yah temen lokalan saya dulu ,, wiskey cola,.mr groovy,. dll,.. ok cherio 73 88, salam buat semua homebrew mania,……
Krisdinar
April 4, 2013 at 1:58 pm
@Mas Okto : Ya..saya juga dapet callsign di 80m YD1 GNB, karena tidak diperpanjang dan stock nama callsign habis oleh pendaftar baru (waktu itu bomming 2 meteran)…jadi nama callsign saya dialihnamakan oleh pengurus orari ke orang lain.
Sekarang, teknologi sudah sangat maju, jadi radio SW band juga sudah nggak ada.. Komunikasi jaringan sosial udah pindah ke FB dan Twitter atau yaaa blog kaya gini..he 100 meteran tinggal kenangan seperti halnya piringan hitam….Salam
Ir.RM.okto darmawan.Msi
March 15, 2013 at 5:07 pm
call sing yD 2 … tidak di perpanjang alias sibuk padahal aku mendapatkan call sing dari pemancar 80 meter atau 100 m ini asik sampai luar jawa tapi sekarang muncul 2 meter band dan all band jadi tidak kreatif apa masih ada yang main disini ya ? masudnya di qrg 100 m salut aku ada komuninatas ini salam dari okto yogya 2 cahnakal di hombrow salam bauat rekan 100m dan 3meki julit masih sugeng tidak matur nuwon
Agustomank
November 20, 2012 at 5:38 am
Kalau sekarang sudah memakai transistor jenis fet, outputnya jauh lebih besar dengan tipe A atau C bisa di lihat di blogku
puger
October 10, 2012 at 3:52 pm
salam buat teman briker aku brik sejak smp kls 2 dulu pakai,671?755.berubah paki npn 1226,ad perkembangan tabung pl700 x4,,807,813,,,sampai skrng masih siaran dulu pakai nama ojik/,mr hasad/ sekarang pakai nama puger,,,semakin sulitnya komponen yang kualitasnya bagus tdak sperti dulu lgi sekarang sdh tdk nyolder lg karena sdh pakai yaesu ft 80 c bekas rongsokan dari kalimantan lumayan jam siar 80 m band lancar..
Aom Krisdinar
October 5, 2012 at 7:21 am
@ Ogienz Kidz : tah kitu ari barudak cepe mah…Kalo dulu di Bandung banyak yang jual tabung di Pasar Cikapundung. Jdi kalo ada yang minta nggak masalah. Sekarang Pasar elektonik rakitan Cikapundung sudah kosong…..KIT amplifier rakitan pun udah nggak musim lagi. Barang Elektonik tinggal beli yang dah jadi dan canggih. Merakit dan menyolder hanya tinggal kenangan…….jaman dah berubah….
ogienz kids
October 4, 2012 at 3:12 pm
Break..break…punten pak net ngiring nganostalgia.. Leres kang nuju jamana cepean gek rasa solidaritas dan sosial sudah lebih dulu ada dan deukeut kuayana kopdar tea. Malihanmah, sim kuring nembe pisan kamarina meser tabung 8013 (nuju usum keneh, sanes ayena), torojol breaker ti jakarta nyimpang. Ningali aya tabung acan dipake tos dipenta. Nya kitu tea ari breaker, dipasihken weh..
admin
September 15, 2012 at 12:48 pm
ahhh abah bisa aja ,salam kenal ya ! bah
Aom Krisdinar
September 15, 2012 at 3:54 am
@ admin Kapal Goyang : Ha,,ha,ha…Sekarang tinggal pencet no HP yah ? Varco masuk gudang
admin
September 14, 2012 at 6:37 pm
salam breaker @kapal goyang mau on air e ee varco nya pda karat ga bisa serobit dech
admin
September 12, 2012 at 7:07 am
salam 51 88 dari @kapal goyang ,bangkitkan kembali jiwa saling berbagi ciri 100 met nya !!
emran tapip
August 24, 2012 at 2:53 pm
salam breker ….@ jamal tanjung karang….salam kangen ……..gua pengen lagi kayaknya ngebrik….gimana ya caranya….salam kenal tuk semua….
Agustomank
July 21, 2012 at 8:59 am
Buat yg ingin on air kembali bisa ikut di fb komunitas radio bodol 80 meter
kang joko kediri
June 14, 2012 at 3:11 am
KANG JOKO KEDIRI kalau saya kuatnya pake final D313 bos tp sekarang kgak bisa lg so cari kabel 300ohm sulit apa sana masih ada yg jual bos
Djoko Susetio
June 9, 2012 at 3:38 pm
Wah inget taun 70, dulu dpt VFO Geloso seneng bgt, nongkrong pak Min, jl Surabaya, trus ke Jl Padang p Haji. Lampu final 807, tuning phi sections ato paralel feed. Antene long wire kasi neon.
@ Mas Djoko : Iya mas. Teknologi sudah jauh berubah yah ? dan kita pernah terlibat dan berperan dalam perjalanan sejarah teknologi komunikasi..salam buat keluarga.
agustomank
June 5, 2012 at 2:56 am
sekarang dah ramai gan, ternyata blogku dan rekan2 telah banyak menghangatkan kembali 80 meter dan cepe meter sapa ya mo nyusul on air lagi, semangat……..
@ Agustomank : wah selamat deh. Pesawatnya pake transtistor bukan tabung kan ?
arie kusuma
April 7, 2012 at 6:29 pm
temen saya dulu sering pake ini.
kopi darat dan dapet istri
mantap banget.
mempertemukan seorang kekasih.
iman
March 12, 2012 at 12:03 pm
wah kangen juga sama tmen ngoprek 100 met….call 021 92809137
Krisdinar
February 26, 2012 at 4:05 pm
ha…ha spesifikasi TXnya persis sama dengan punya saya dulu.. mantap !
Salam buat semua, semoga kita sehat
Herland
February 25, 2012 at 7:27 pm
Salam buat semua anak 100m ….kompak selalu ….sy Herland dulu di jakarta pusat biasa pakai kolsaen HOTEL ROMIO NENEN ( HRN ) .. sy dlu pakai osilator EL84 baper 6L6 fainal 807×2….
agustomank
December 12, 2011 at 8:22 am
ricard, nomor hpnya donk kirim di blog saya oce
agustomank
December 12, 2011 at 8:20 am
Ricard, mana nih dah gak on air lagi dah jadi selebritis ya …. jangan lupa main di blog saya temanmu sendiri di agustomank.wordpress.com trus mo tanya gimana kabar teman2 yg lain dari gajah mada babe bije mana tuh sama anaknya aku lupa namanya dan gak ngeround lagi donk ha ha ha, mang sekarang di gajah mada apa di roxy ???? apa ke depok lagi biar jadi bule depok
RCD RICHAD GAJAH MADA JAK PUS
November 20, 2011 at 3:26 am
(kangen ).salam untuk semua lokal bandung .di jkt susah bentang 31 ‘di tambah skr tv 24 jam cerio..
Reply :
Ha…ha…sulit yah, lagian kalo ada bentangan antena…rasa-rasa malu ama tetangga
jatipar situmorang
June 23, 2011 at 5:29 am
Sayang gue belon sempat ikutanngebrik di cepe’ meter..tapi di zaman 80 meter gua sempat ikut , salam kompak buat semua rekan rekan hoby radio…pekanbaru.
Reply :
100an emang gaya komunikasi “seluler” jaman dulu…Sekarang tinggal kenangan. Salam kembali dari Bandung.
krisdinar@gmail.com
June 14, 2011 at 3:16 pm
@ Aries : nggak tuh…
Aries
June 12, 2011 at 4:19 am
kang, punya gambar pesawat interkom gak yang dulu ngetren di setiap rumah tahun 90an.. upload dong 🙂
Aom Kris
April 28, 2011 at 8:16 am
@ Pudji : Kalo dah diangkut ke Garnisun Bandung-Cimahi mah…dicurigai jadi provokator….heu…heu
pudji
April 28, 2011 at 6:30 am
suka duka emang cepe meter pernah juga di angku garnisun, kang aom ga ada temu kangen barudag bandung apa, wawan bandar wts (wanita tukang salak) cililin kemana ya
pudji
April 15, 2011 at 3:55 pm
wah rasanya kangen juga komunikasi di 100m dan 80m di cepe meter ancemon (ass) di 80m YD 0 ERI dari pasar minggu
Dari Kang Aom
Yah kangen sih…cuma sekarang teknologi sudah jaoh lebih canggih….nggak ribed kaya dulu..
Ace.S
March 31, 2011 at 7:57 am
Saya dari dulu dan sekarang masi hobi radio komonitas ampe ga pernah lupa…cuma sayang radioku disikat Pak polisi..
plenthonk
March 30, 2011 at 3:20 pm
sy masih mencintai radio komunikasi tapi apalah daya radio kujual semua demi hidup…hiks…hiks…semoga…
ade s ardi
March 26, 2011 at 5:34 am
kalo ada temen2 breaker yang mau kirim e-mail kesini aja ()biar lebih deket lg,… dijoin buat kang ferry di majalengka kalo lg ngeripot saya minta balasannya,.. ganti!
ade s ardi
March 26, 2011 at 5:22 am
alhamdllah,… saya sangat senang sekali msih ada orang tua yang masih peduli dengan komunitas breaker,… saya jga dulu (1 tahun yg lalu) masih berkicimpung di dunia breaker, namun akhir2 ini tmen2 sdah pada berpaling pada teknologi yg lebih brandit,… kalo bisa walaupun komunitas breaker ini sudah tidak ada tali silaturahim kita tetap terjaga ok! “”
wawan
February 12, 2011 at 1:08 pm
“Rekanku di Bandung, disini wawan dari baratnya kota jogja selamat malam apakah bisa didengar ??, roger roger !!!. ( aduh klau ingat masa masa itu indah banget)
Reply :
CQ…CQ…CQ Rojer..rojer go hed, ganti …ha…ha..ha
Eddy djuanda
December 22, 2010 at 3:16 pm
Assalamualaikum wr wb…selamat mlm rekan2…kalau baca obrolan kalian semua saya jd terkenang thn 80an saat msh ngebreak di cepean,gimana kbr rekan2,msh banyak yg aktif tdk..??,saya kangen pengin ngebreak lagi tp msh rame nggak rekan2 yg ngebreak di cepe an…,terima kasih. Dari: Eddy djuanda ( Alap2 radio ) cilandak Jakarta Selatan
Dari Aom :
Walaikumsalam Kang Edy, Sekarang kita hanya bisa mngenang masa itu…teknologi komunikasi sudah jauh melesat. Teknologi yang dulu pernah jadi media silaturakhmi hanya bisa diceritakan sama anak-anak kita yang mungkin nggak bisa ngebayangin, cara kerja cepe meter. Beberapa orang mungkin masiih menggeluti teknologi “kuno” ini. Teriama kasih kunjungannya Kang Edy…Salam cepemeter…break…brek go head….roger…ganti (ha…ha)
agustomank
November 16, 2010 at 7:41 am
kalau mau ketemu teman2 setanah air mampir di blogku…..oce boz…..
indarto
November 4, 2010 at 2:00 pm
Alhamdulillah…. biar gak ketemu di udara bisa tahu kabar temaan-teman 100 meteran lewat internet
agustomank
October 1, 2010 at 4:43 am
mau bikin pemancar fm mampir aja ke blog ku gitu rojer, ganti ngomong …. he he he
mustofa
July 31, 2010 at 7:59 am
saya punya lampu 12gb7,807 masih 80-90% emisi sapa yang membutuhkan? hub Mustofa AF tlp 712399,,081333023860 posisi di Malang
Ace Supardianto
June 29, 2010 at 4:07 am
asalam kang…
kang saya kesulitan buat osilator FM ,yang bener brapa lilitan ya… terus supaya bagus ngecunnya harus bagaimana ? sebelumnya saya ucapkan terimakasi wasalam ace…
Dari Kang Aom :
Coba kunjungi
http://nanangbondowoso.wordpress.com
bookgaul
June 7, 2010 at 10:17 am
salam kenal, saya jadi teringat tahun 85an, yang mana saya dulu dipanggil si unyil dari sumbar, rasanya kepingin on air lagi tapi sekarang apa masih ada yaaa? slam rekan rekan breaker Palembang ( Infantri ), Surabaya, Bali , Kalimantan Selatan dan Pak Tri joko dari Sungai Pakning Riau dan tidak lupa untuk kang aom trim yaaaaaaaaa
Dari kang aom :
Salam kenal kembali….cepemeter memang pernah mengisi masa remaja kita semua yang menantang kreativitas…dan silaturahmi.
Mpi (Tenggo Romeo) IT
May 21, 2010 at 12:39 pm
Seneng kalo cepek m,eteran bisa hidup lagi ya, di kota kami Sumedang cepek meter bener-bener dah engga ada lagi kalaupun orang-orangnya masih tetap berkomunikasi. Salam buat rekan-rekan breaker Bandung, Garut, Bogor, Depok Jakarta, Banten, Malingping, Tanjungkarang, Subang, Indramayu, Majalengka, Cirebon, Pekalongan sampai Sampit Kalimantan, kabari rekan Sumedang kalao ada kegiatan. Trims.
Jamal
May 10, 2010 at 4:20 am
Di Tanjung Karang juga pernah ada namanya KBPE (Keluarga Pencinta Elektronika) alias komunitas cepek (100) meter. Pada jaman itu lokal Tanjung Karang cukup dikenal. Yang saya ingat dari Bandung Timur Kang YAS (Yengky Alpha Serra).
Kilo Golf Bravo, Cimahi
February 12, 2010 at 3:40 pm
Hmmm…..100 meter tahun 80’an……
Osc Collpits 6V6, Buffer 6L6, Final 1625 2x. Antenna long wire & Inverted ‘V’. Modulasi STK15. Receiver Radio Cawang.
Tahun ’81 ikutan acara riung mumpulung 100 meteran se Bandung raya di Hotel Preanger.
Tahun ’82 ikutan Hiking 100 meteran se Bandung Raya ke Gn.Tangkuban perahu via jayagiri.
Sampai sekarang sy masih aktif On Air di 80 meter “KOLONG”.
Walaupun Sy ada Call sign Orari [YC]…..Tapi amit2 Sy ga pernah main di Band Amatir.
Terlalu sayang untuk meninggalkan 100 meteran yg telah membesarkan Sy.
100 meter….Never Ending Stories.
Sangat Inspiratif dalam kehidupan Sy.
Hingga Saat ini Sy masih menggunakan dan mengandalkan jurus2 Experimen tahun ’80an.
Sudah 20 tahun Saya bekerja di perusahaan asing…bahkan Bule sekalipun angkat topi pada saat Sy bekerja dan menggunakan jurus2 Experimen ala tahun ’80an.
Dipadu dengan Ilmu2 Elektronika akademis, ternyata Ilmu terapan yg didapat dari pengalaman Experimen di 100 meteran…..sungguh luar biasa hasilnya.
Thanks.
Agie.A.Suryahadi
agustomank
January 21, 2010 at 7:33 am
Wah… aku inget dulu tahun 90 an aku ngebrik, tapi aku gak pakai tabung tapi trasistor jangkauan juga jauh gak kalah ma tabung cuma di besarkan amper power suplaynya saja
Kang Aom
December 26, 2009 at 2:33 am
Dari Kang Aom :
@ Mas Kang Asoy, Mas Anto :
Makasih kunjungannya…Sekarang teknologi jauh lebih maju untuk komunikasi….jadi 100 meteran udah nggak populer lagi yah ?
Salam buat keluarga
Mas Anto Lampu Aladin Jak-Bar
December 23, 2009 at 6:10 pm
CQ….CQ….CQ Calling……
Saya Mas Anto Lampu Aladin , asli breaker 70-80an , main di Cepek-an, pake 6146B untuk RF Power dan STK-15 utk Modulator, Antena…Wah Model G5RV yang top itu….
Salam Kangen buat para Cepek-Meteran…..
Temuin saya di Facebook “Lampu Aladin” atau Search pakai : aladin.lampu@yahoo.com pasti ketemu di Facebook
Jaman di Bandung dulu teh…saya suka nongkrongin tuch Radio 8Eh-nya Ganeca 10….. sama temen saya Kang Dady Waluyo ….
Mari bernostalgia….
Salam 73 88
Mas Anto Lampu Alladin
Mas Anto Lampu Alladin Jak-Bar
December 23, 2009 at 5:57 pm
CQ….CQ….CQ Calling……
Saya Mas ANto Lampu Aladin , asli breaker 70-80an , main di Cepek-an, pake 6146B untuk RF Power dan STK-15 utk Modulator, Antena…Wah Model G5RV yang top itu….
Salam Kangen buat para Cepek-Meteran…..
Temuin saya di Facebook “Lampu Alladin”
Mari bernostalgia….
Salam 73 88
Mas Anto Lampu Alladin
Kang Asoy
December 16, 2009 at 1:57 am
Deuh inget jaman 88-89 uy, aya keneh teu nya skemana…
Brik….brik….brik barasat teh neon, puguh da dina anteneu na make neon 20Watt hehehe asa gagah uy digigireun make radio telesonic ngan edas anteneuna kudu dibentangkeun kana tangkal alpuket…
Kang Aom
November 13, 2009 at 7:18 am
@ bekker : Rumasa udah tua jadi pikiran melayang flash back wa’as. pernah kasetrum tabung final..kaget TX jatoh…deh
@ jarumeneng keneh atuh…coba klik : http://ppkr.com
@ lemot : breaker memang suka aya aya wae tapi lucu
Nanang
October 15, 2009 at 3:45 am
Rekan-rekan yang ingin bernostalgia tentang pemancar 80m Band, dapat dilihat pada web saya http://www.nanangbondowoso.wordpress.com. Disana kita sharing pendapat tentang dunia break-brekan 80m band baik yang mode AM atau LSB. Ok
Nanang
October 15, 2009 at 3:43 am
Rekan-rekan yang ingin bernostalgia tentang pemancar 80m Band, dapat dilihat pada web saya diatas…Disana kita sharing pendapat tentang dunia break-brekan 80m band baik yang mode AM atau LSB. Ok
Kang Aom
September 16, 2009 at 3:53 pm
@ Aziz :
TX tabung memang populer di tahun 70 dan 80an, kemudian tergeser sama kepopuleran CB dan 2 meteran yang jauh lebih praktis. Nyepleteran ke TV tetangga, menurut pengalaman saya dulu, karena frekuensi belum/nggak ngepas dengan panjang antenenya. Misalnya : kalo kita bekerja di frek. 3 MHz maka panjang antenanya 100 m, kalo kita gunakan 1/4 lambda maka panjang antena mestinya 25 meter. kekurangan/kelebihan sedikit biasanya bisa diatasi dengan “VARCO” final….
azis
September 16, 2009 at 6:53 am
Ngebrik make 80 meteran …… inget taun 80an. jaman itu kalo mo on air harus tengah malam sampai menjelang subuh, soalnya kalo siang2 takut nyeplet ke TV tetangga. padahal cuma pake dua tabung (6L6 dan 12BW7 kalo ga salah ingat)
yasmin cihideung
July 7, 2009 at 1:28 am
si kesemek nu di batu reok Lembang? aya keneh kang di 2 meteran…..
BL
June 24, 2009 at 11:02 am
Ari si kesemek aya keneh
DAWALA Tea
June 9, 2009 at 4:10 am
Sok atuh rame keun deui ,kumaha daramang nu di seketariat
Kang Aom
June 5, 2009 at 3:16 am
Dari Kang Aom :
Anda bisa kontak ke mang Abung atau Mang Eka…coba anda buka dulu http://cepemeter.wordpress.com. saya akan kirim via emal alamat kontaknya.
Yudo Widiyanto
June 4, 2009 at 12:50 pm
Halo…saya Yudo Widiyanto Dari Tabloid KONTAN ada anggota radio panggil ada yang bisa diwawancarai atau tidak ya. Saya tertarik untuk menulis komunitas radio panggil di rubrik kami. siapa yang bisa saya hubungi ya. mohon kirim contak number ke email yudowidiyanto@yahoo.com. Salam Hangat..
Yudo Widiyanto
June 4, 2009 at 12:50 pm
Halo…saya Yudo Widiyanto Dari Tabloid KONTAN ada yang bisa dihubungi atau tidak ya. Saya tertarik untuk menulis komunitas radio panggil. siapa yang bisa saya hubungi ya. mohon kirim contak number ke email yudowidiyanto@yahoo.com. Salam Hangat..
Keke
May 27, 2009 at 12:35 pm
Manawi masih jumeneng barudak cepean teh?
ayeuna mah milarian sw-1 teh rada sesah,
waas ku ngadailna, ceuli didengdek-dengdekkeun,
bari leungen ngopepang nyerobitkeun. Barang geus ngajuit tuluy naek final……. BriiiiiiiiiiKKKK ! ! ! !
bakker
May 19, 2009 at 2:32 am
Aduuuuuuuh…. si akang..bikin saya melayang ke era 88 an…
zaman Tenggobravo 12GB7…. masih aya tah tabung dan puding nya di kamar kerja saya……. hayu ah urang serobit keun deui…bari niup niup mike jiga anu kahuruan… pel teh biwir kaseurued mike kondensor…da eta mike awir awiran tara dibulen ku kesing…..belum lagi STK yang di bobok da dicangkok ku transistor tea…
dadangyesus
April 15, 2009 at 3:41 pm
kang ari mang abung kumaha kabarna terang panginten. dupi dokter tx mas Boyo ayeuna dimana.kapungkur di kecubung
Dari Kang Aom :
2 sasih kapengker mah Mang Abung teh katingalina mah jagjag waringkas keneh. Upama mas Boyo mah teu acan kapendak raratan na teh…. cobi suaykeun http://cepemeter.wordpress.com manawi aya raratanna
lemot_144mhz
April 3, 2009 at 7:25 am
si esa orang block tahu bilang… “disimpen dimana pudingnya?” saya bilang, ada tinggal 1/2 cup ambil aja sendiri ada di kulkas. malah ngakak ternyata puding na tukanga tabung teh “high voltage regulate power supply”…… ah dasar breaker….
lemot_144mhz
March 20, 2009 at 4:20 am
taon 90 awal kang Aom, masih kelas 3 SMP pertama kopDAR ke Om niko di belakang hotel…… cikawao, kang SAM masih di Biofarma Cisarua Jl.KolMas sekarang di babut cihanjuang, dianterin ama jarum super ke Q-back kang bogel, 91-an ke tasik ketemu ama H.Kosim 813, waktu itu lemot masih kecil ya kang?…..
Dari kang Aom :
Iya…lah..masih kecil…Kalo ketemu Kang Niko & Kang Bogel Salam aja….huisan jigana mah….
Lemot_144mhz@yahoo.com
March 18, 2009 at 12:29 am
siapa yang masih inget,? radionya diwadahan pake koper osc 6AQ5 finalnya pake 2xPL36
Dari Kang Aom :
Wah lupa tuch..siapa ingat ? Coba klik Disini
gandung
March 17, 2009 at 3:46 am
amstrong osc pake 6v6, buffer 6L6, final 6146, opendipole antenanya stk25 mod, magrib warmtube, eeeee jam 10 malem kebagian roundtable pertama yg nerimain rd bayang2, terus sibogel paster, ama kang sam QSB curam banget kirain lagi nge DX eeee taunya tetangga di utara bandung, sekarang di 2m ngumpul di sabaraha?…..
Dari Kang Aom :
Tahun berapa tuh ??
iwan_yd0krg@yahoocom
February 20, 2009 at 9:09 am
iya om saya masi punya perangakat tx tengo berafo yang menguanakan 12by bafer el 84 final 2 12GB7
maklum untuk menhilangakan stres pulang kantor
Dari Kang Aom :
Weis…hebat bisa awet bravo buat anda ! kalo punya saya sempet disimpan bertahun-tahun. Kemudian di dipinjam sama temen, tapi nggak kembali. spesifikasinya : osc : 6v6, buffer 6L6, final double 807.
Salam buat di zero ….
yatno
February 17, 2009 at 2:37 am
he2 ,jd ingat memory beberapa tahun yg lalu waktu smp,klu kami mengunakan frekuensi dibawah 88mhz dengan modal uang jajan yg kita kumpulkan berhasil menciptakan radiokomunikasi, yang sama dengan 3meteran,he2 yg paling menarik klu ada suara cewek,he2 ampe2 kopda keluar kota,,,,,mantap anak muda,he2, jaman udah berubah ee, skr masih berkecimpung didunia rf dibatam, met berjuang teman2, maju trs indonesia
Dari Kang Aom :
Ya…..selamat berjuang juga di Batam…. yi..
Yari NK
January 26, 2009 at 6:23 am
Hahahaha… iya nih jadi inget masa2 ngebreak tahun 80an. Di zaman handphone dan internet gini masih ada ya terutama anak muda yang main ngebreak?? Apa di udara masih ramai ya yang ngebreak?? 😀
dari Kang Aom :
kayanya udara kita sekarang lebih penuh dengan RF (Radio Frekuensi) dibandingkan tahun 80an…cuma istilahnya aja yang beda kalo dulu ngerik sekarang chating…..atou ngefrenster…he..he….he
Rian Xavier
January 26, 2009 at 2:41 am
belum pernah coba.
ardianzzz
January 6, 2009 at 5:08 am
Brik brig…
wah sudah lama bgt gak main kesini.. soalnya pas ngedit template tiba-tiba blogrollnya ilang.. sak link linknya.. yaudah… baru skarang bisa ke sini.. langsung tak add aja lagi..
Dari Kang Aom :
Wuis…apa kabar…yogja. kirain pensiun muda….he…he…dah lulus toh dik ?
isnuansa
December 10, 2008 at 11:11 am
brik brik…
saya sih belom pernah nyoba ngebrik 🙂
Dari Kang Aom :
wah…sayang…Tapi sekarang kan punya blog yach. asiknya nggak kalah dengan ngebebrik koq